Bolehkah Guru Terima Hadiah dari Siswa?
Sumber gambar: Pixabay |
Hari guru selalu menjadi momentum tersendiri bagi
siswa untuk memberi hadiah kepada gurunya. Atas segala kebaikan, pengawasan dan
ilmu yang diberikannya. Saya pikir kita sepakat bahwa menghormati dan
menghargai jasa guru bukan hanya dilakukan pada hari guru, namun setiap hari.
Jika saja ini tertanam pada siswa, mudah-mudahan kegiatan belajar mengajar akan
selalu berjalan mulus.
Jadi, hari guru bukanlah momen wajib pemberian hadiah atas kinerja guru. Ritual ini serasa
sudah mentradisi di lingkungan sekolah. Bahkan ada yang beranggapan bahwa tidak
pas rasanya jika belum memberikan
hadiah. Bukan hanya hari guru saja, penyerahan rapor siswa atau acara
perpisahan siswa juga. Lalu, adakah efek dari kegiatan ini?
Kesenjangan
Sosial
Berpakaian seragam merah putih, putih biru atau
putih abu-abu yang diterapkan sekolah tentu mempunyai nilai ajar tersendiri.
Menyetarakan tingkat sosial anak. Karena tingkat sosial anak didik berbeda. Ada
yang masih jauh dari kata cukup, ada juga yang telah mapan.
Jika saja sekolah tidak mewajibkan siswanya
berseragam, maka akan tampak jelaslah status sosial mereka dari pakaian yang
mereka kenakan. Sama halnya jika pihak sekolah membolehkan siswa memberi
hadiah, atau guru menerima hadiah.
Manusiawinya, guru akan membandingkan mana hadiah
terbaik, termahal, paling berkesan dan lain sebagainya. Ini akan berujung pada
perlakuan yang berbeda terhadap siswa yang memberi hadiah. Bisa jadi perlakuan
istimewa akan diterima si anak yang memberikan hadiah pada gurunya. Lantas
bagaimana dengan yang lain?
Secara tidak langsung guru telah mengajarkan
ketidakadilan pada siswa. Misalnya dalam pemberian nilai, mungkin saja mereka
mendapat nilai yang sama padahal siswa pemberi hadiah itu mempunyai kemampuan
akademis yang kurang. Inilah salah satu efek yang terjadi. Guru merasa segan
memberi nilai rendah pada siswa yang memberi hadiah.
Hal ini juga akan memacu siswa berpikir negatif
terhadap guru. Bahwa pemberian hadiah mampu memulihkan citra buruk mereka, baik
secara akademis maupun perilaku.
Guru
Professional
Professional artinya terampil, handal dan
bertanggung jawab dalam menjalankan tugasnya. Guru adalah sebuah profesi,
layaknya seorang bankir, mekanik, teknisi, dokter, perawat, polisi, kontraktor
dan lain-lain. Setiap pekerjaan mempunyai tanggung jawab dan setiap tanggung
jawab yang dibebankan tentu dibayar dengan gaji yang telah disepakati.
Sebelum menerima tanggung jawab pekerjaan, pekerja
dan pihak pemberi kerja telah sepakat terhadap kompensasi yang akan diterima
pekerja, juga dengan rincian tanggung jawab yang dipikul. Guru professional
seharusnya tidak menerima hadiah dari siswa atas kinerjanya karena telah jelas
atas kesepakatan diawal.
Membahagiakan guru tidak harus dengan memberikan hadiah, melainkan menunjukkan prestasi belajar yang luar biasa. Cukup dengan prestasi akademis yang memuaskan. Itulah hadiah terindah, paling berkesan dan termahal bagi sang guru. Bukankah keberhasilan siswa adalah kebahagiaan juga bagi guru?
Membahagiakan guru tidak harus dengan memberikan hadiah, melainkan menunjukkan prestasi belajar yang luar biasa. Cukup dengan prestasi akademis yang memuaskan. Itulah hadiah terindah, paling berkesan dan termahal bagi sang guru. Bukankah keberhasilan siswa adalah kebahagiaan juga bagi guru?
Semoga bermanfaat.
0 Comments:
Posting Komentar