Atasi Rasa Jenuh Belajar dengan Metode "Mind Mapping"
Sumber gambar: Pixabay |
Kejenuhan
akan terjadi dalam pembelajaran jika antara pendidik dan anak didik saling
tidak sinkron dalam materi ajar. Bisa jadi pengajar yang tidak menguasai
materi atau anak didik yang tidak paham dengan penjelasannya. Efeknya akan terjadi ketidak-kondusifan dalam kelas.
Guru dituntut untuk kreatif dan
inovatif dalam melakukan pengajaran. Metode ceramah yang terus menerus juga
dapat memicu kebosanan. Setelah mendengar penjelasan, bisa saja dengan mudah anak
didik melupakannya. Secara tidak langsung, anak didik di ‘paksa’ untuk tahu terhadap
materi yang diceramahkan.
Mind
mapping atau peta pemikiran adalah metode mengajar anak
didik dengan menggabungkan kerja otak kiri dan otak kanan. Otak kiri bekerja pada
hal yang berhubungan dengan menghafal, menghitung, berbicara, menulis, logika,
pertimbangan dan menganalisa. Sedangkan otak kanan lebih banyak bekerja pada
kreatifitas, seni dan keterampilan imajinasi.
Berikut beberapa manfaat menggunakan
metode mind mapping dalam pembelajaran,
1.
Menguatkan ingatan
‘Pohon’
ide yang dibuat dalam mind mapping memudahkan anak didik untuk mengingat
poin-poin penting dari judul besar. Setelah itu anak didik dapat merunutkan
penjelasan sub judul secara gamblang dengan bahasa yang mereka pahami.
Nilai pendidikannya adalah mengajarkan anak didik untuk pintar berkomentar, menulis
dan berbahasa yang baik.
2.
Menyingkat waktu
Satu
buku yang mencakup lima bab, dapat disingkat menjadi satu halaman. Cukup membuat
‘pohon’ ringkasan dengan satu kata kunci pada masing-masing bab, judul, sub
judul dan poin-poin penting pada sub judul.
3.
Memudahkan penjelasan
Mind
mapping dapat digunakan oleh siapa saja. Baik pendidik
maupun anak didik. Dengan menguasai mind mapping yang dibuat, maka hanya
perlu mengingat ‘pohon’ ide yang telah dibuat saja. Selanjutnya dapat
menjabarkan sesuai urutan ‘pohon’ ide tersebut.
4.
Mengajak anak didik untuk aktif
Saat akan mulai menulis judul, guru akan memancing siswa untuk menyebutkan sub judul apa
saja terkait pelajaran. Setelah itu guru kembali mengajak siswa untuk
menyebutkan poin-poin penting apa saja terkait sub judul yang diajukan mereka
tadi. Dengan begitu, terjadilah feedback antara guru dan siswa. Secara
tidak langsung siswa telah menguasai 20% dari materi yang akan diajarkan.
Lalu,
bagaimana cara membuat mind mapping? Berikut contoh pembuatan mind mapping
dalam pelajaran Bahasa Indonesia.
Misalkan seorang guru memberikan tugas untuk
membuat cerpen dengan judul “Sekolahku”, maka yang perlu dilakukan adalah:
1.
Tulis kata “Sekolahku” di tengah kertas lalu lingkari. Akan lebih baik lagi
jika lingkaran itu diganti dengan gambar yang melambangkan sekolah. Siapkan
juga tinta warna untuk mengetahui cabang dari poin yang mana yang dijelaskan
dalam gambar.
2.
Buat cabang sub judul yang terkait dengan kata “Sekolahku”, seperti guru-guru
hebat, teman yang selalu semangat, dan sekolah yang menyenangkan. Tarik garis
lalu lingkari kembali dengan warna-warna yang berbeda. Akan lebih baik jika
membuat gambar di samping lingkaran sebagai lambang yang mewakili setiap sub
judul.
3.
Buat poin-poin penting dari sub judul. Misalnya guru-guru hebat, poinnya Pak
Karmin, Bu Saodah, Pak Hendra. Teman yang selalu menyenangkan, poinnya Ridwan,
Habib, Riska. Sekolah yang menyenangkan, poinnya kantin yang lengkap, halaman
yang luas, masjid yang bersih.
Buat kembali garis keluar dari lingkaran sub judul
tersebut untuk menerangkan poin-poin penting terkait sub judul. Lingkari setiap
poin sub judul tersebut. Akan lebih baik jika membuat gambar di samping
lingkaran sebagai lambang yang mewakili setiap poin sub judul.
4.
Selesai. Proses pembuatan mind mapping siap untuk di aplikasikan. Anak
didik bebas berekspresi sesuai kreatifitasnya. Mereka akan berpikir apa yang
cocok untuk pengembangan judul, sub judul dan poin penting dari subjudul
tersebut.
Ini mempermudah mereka dalam merangkai kata-kata yang akan dijadikan
sebuah cerita pendek. Tinggal mendeskripsikan masing-masing sub judul menjadi
sebuah paragrap.
Semoga bermanfaat.
0 Comments:
Posting Komentar