Informasi Dan Edukasi

Selasa, 13 Agustus 2019

Ketika Anak Memutuskan untuk Berhenti Bersekolah

Ilustrasi gambar: Pixabay

Semua orangtua pasti menginginkan agar anaknya dapat mengenyam pendidikan hingga tingkat tinggi. Ada anak yang tidak dapat melanjutkan pendidikan dikarenakan keterbatasan ekonomi keluarga. Tapi ada juga anak yang malah tidak mau melanjutkan pendidikannya di sekolah bukan karena ekonomi yang susah.

Diantara masalah kenakalan siswa adalah bolos sekolah. Orangtuanya tahu bahwa ia pergi dari rumah ke sekolah, padahal ia tak hadir mengikuti pelajaran di sekolah. Jika ini diteruskan, maka yang terjadi adalah uang orangtua habis untuk biaya pendidikan namun si anak tidak berhasil. Lantas, bagaimana mengatasi anak yang tidak mau bersekolah lagi?

Pertama, jangan membanding-bandingkannya dengan orang lain yang masih greget bersekolah. Pelangi tidak pernah berada diatas kepala kita. Keindahan itu selalu nampak mengitar diatas kepala orang lain yang kita lihat. Kita bisa iri ketika melihat anak orang lain yang rajin belajar di sekolah sementara anak sendiri malah minta berhenti sekolah.

Andapun ingin supaya anak anda seperti itu. Sayang tidak demikian nyatanya. Anda mungkin sudah lelah menasehatinya agar tidak berhenti bersekolah, namun apa daya, ia bukanlah tipe anak yang suka belajar. Memperbandingkan anak bukanlah langkah yang tepat. Itu hanya akan menyepelekannya saja.

Memaksakan kehendak hanya akan mematikan karakternya saja. Ingat bahwa setiap anak itu istimewa dengan minat dan bakat yang dimilikinya. Besarkanlah hatinya dengan mendukung hobi dan minatnya.

Bekerja tidak selamanya bersyaratkan ijazah. Apalah artinya sebuah ijazah jika kemahirannya juga masih nol. Galilah minat dan bakat anak anda. Bakat yang berkembang dapat membantunya berkarya.

Kedua, memberikan pendidikan nonformal. Harapan besar itu masih ada. Usahapun tak henti-hentinya agar si anak menjadi orang yang berguna. Nah, setelah anda tahu minat dan bakatnya, anda dapat menghadirkan seorang guru yang akan mengasah bakatnya.

Misalnya, ia hobi memodifikasi motor. Maka anda dapat mencarikannya guru yang paham teknik otomotif. Ia akan mengembangkan bakatnya dengan terarah dan baik. Mempelajari bidang ilmu yang dicintainya akan lebih mudah  dicerna daripada bidang ilmu yang dibencinya.

Mempelajarinya sampai mahir akan menjadikannya seorang yang ahli. Ia bisa mendirikan sebuah perusahaan otomotif, atau skala kecilnya membuat bengkel dan dapat mempekerjakan banyak orang.

Ketiga, memberikan sebuah tanggung jawab. Bukan hanya terhadap pekerjaan tanggung jawab itu dibebankan, tapi juga terhadap diri sendiri. Maka ajaklah dia untuk mampu bertanggung jawab terhadap dirinya. Misalnya, anda menghadirkan guru les ke rumah sebagai guru nonformalnya, maka sikap tanggung jawab yang harus dilakukannya adalah dengan hadir setiap kali ada les. Itulah bentuk tanggung jawab yang harus dilakukannya.

Keempat, ikut kelompok belajar paket C. Urusan birokrasi pasti ada selama menjadi warga negara. Ini menjadi pilihan tepat untuk belajar tanpa harus bersekolah. Dengan ijazah paket C, ia telah setara dengan lulusan sekolah menengah atas.

Semoga bermanfaat

Share:

0 Comments:

Posting Komentar

Statistik Pengunjung