Ilustrasi gambar: Pixabay |
Banyak orangtua beranggapan bahwa bersekolah di tempat yang mahal akan menunjang perkembangan pendidikan anaknya. Padahal jauh lebih banyak masyarakat yang ingin mengenyam pendidikan dengan biaya yang terbatas. Apakah mereka yang mempunyai keterbatasan ekonomi tidak berhak mendapat pendidikan yang memadai?
Saya
sendiri sebagai praktisi pendidikan, memandang hal ini kurang tepat. Sarana dan
prasarana yang lengkap memang salah satu faktor penunjang dalam pendidikan.
Tapi ini bukan syarat mutlak menjadikan pendidikannya meningkat. Faktor terbesar
bagi anak didik dalam meningkatkan pendidikannya adalah kemauan yang kuat.
Peran
orangtua sangat dibutuhkan disini untuk selalu mengontrol batas pelajaran
anaknya di sekolah. Jika di sekolah yang “mahal” mereka difasilitasi dengan
laboratorium bahasa, maka siswa yang berada di sekolah dengan fasilitas
terbatas dapat menyiasatinya dengan gawai yang ia punya dan dengan arahan orangtua tentunya.
Situs
Youtube tak hanya menawarkan beragam informasi seputar berita atau hiburan,
namun banyak juga tutorial yang bisa di manfaatkan. Disiplin ilmu pengetahuan
mulai dari biologi hingga matematika dapat ditemukan disini. Misalkan anak
didik ingin mengetahui sub materi Bahasa Inggris, seperti grammar, yaitu
penjelasan penggunaan kata dalam bentuk waktu Present Continous Tense.
Ada
banyak video dengan sajian yang berbeda. Beragam contoh, ilustrasi, bahkan
dapat menjadi Native Speaker yang baik. Semua negara dapat mengakses
situs ini. Begitu juga mengunggah video di situs ini. Tidak sedikit ditemui
penjelasan materi tersebut dari orang yang memang bahasa itu adalah bahasa
nasionalnya.
Namun
perlu dipikirkan juga bahwa disamping beberapa manfaat yang telah di sebutkan,
ada juga kekhawatiran. Diantaranya, usia anak didik yang tergolong labil mempunyai
rasa penasaran yang besar akan info yang jarang ia temukan. Jika sudah bisa
mengakses situs youtube, dikhawatirkan akan tergoda untuk membuka
video-video lain yang tak ada kaitannya dengan pembelajaran.
Maka
solusinya adalah adanya sebuah pengawasan. Jika sang anak membuka youtube
dengan alasan mengerjakan tugas sekolah, maka orangtua lah yang berperan aktif
dalam mengawasi penggunaan gawai sang anak.
Bagi
seorang guru yang mengajar di sekolah dengan fasilitas rendah, misalnya tidak
ada laboratorium bahasa, maka guru tersebut dapat merubah kelas menjadi
laboratorium bahasa. Menyalakan infocus lalu menjelaskan penggunaan
situs youtube untuk pendidikan. Memberikan beberapa link terkait
materi ajar di sekolah. Dapat juga memberikan tugas bagi anak didik untuk
mengunduh video tutorial penjelasan sub-materi.
Beberapa
nilai positif terhadap siswa yang dapat diambil adalah:
1.
Mengetahui tingkat pemahaman siswa akan hasil yang ia dapatkan.
2.
Mengetahui kejujuran siswa akan tanggung jawab yang diberikan.
3.
Meningkatkan kemampuan siswa dalam memanfaatkan teknologi sebagai media
pembelajaran
4.
Membuka cakrawala pendidikan bagi siswa.
Sekolah
“mahal” bukan jaminan dalam peningkatan mutu pendidikan sang anak. Dukunglah
kemauan belajarnya setinggi-setingginya dengan memaparkan banyak keuntungan
yang akan diraih dari sebuah pendidikan. Dan memberikan gambaran akan ruginya
seseorang yang menyia-nyiakan masa pendidikan dengan ketidakseriusan.
Semoga
bermanfaat.
0 Comments:
Posting Komentar