Sumber gambar: Pixabay |
Istilah
membuka lembaran baru kerap disandingkan bagi pasangan yang baru saja menikah.
Membuka lembaran baru dimaknai sebagai melepas masa lajang, atau menyempurnakan separuh agama. Kesanggupan merupakan tolok ukur seorang pria
untuk mulai membina sebuah rumah tangga.
Bukan hanya sekadar keinginan, tapi kesiapan berumah tangga juga menuntut
kesanggupan ekonomi.
Prosesnya bertahap, mulai dari lamaran, hantaran, hingga pesta pernikahan. Dalam
proses yang bertahap tersebut, sebagian diantara mereka gugur menuntaskannya.
Banyak sebab yang menghadangnya, salah satunya adalah masalah
kesanggupan ekonomi. Dimana pria lajang yang bekerja, penghasilannya hanya
cukup untuk kebutuhan sehari-hari.
Sementara itu, tuntutan dari calon mertua banyak. Minimal ia mampu menyiapkan perkakas
rumah tangga yang standar, juga bantuan materi untuk mengadakan pesta walau
hanya sederhana. Artinya jika ia belum mampu menyiapkannya berarti ia juga belum sanggup membina rumah tangga.
Menikah
bukan sekadar perkara mencintai. Karena cinta datang setelah melampaui
sebuah ujian, ujian kesabaran untuk menjalani hidup bersama. Sabar
mengesampingkan ego dan sabar memahami karakter pasangan hidup. Cinta itu akan
muncul dengan sendirinya. Itulah sebabnya sebelum menikah ada proses yang harus
dijalani. Hendaknyalah seorang lajang paham akan konsep dasar ini sebagai acuan
mempersiapkan diri .
Lamaran
Mempersiapkan cincin "pengikat". Bisa jadi cincin ini yang akan anda
jadikan sebagai mas kawin nantinya. Tahap awal ini merupakan bentuk keseriusan
anda terhadap calon pasangan anda.
Memang, semakin besar mas kawin yang anda berikan tentu akan lebih baik. Ini
juga menjadi penilaian tersendiri di mata keluarga wanita.
Hantaran
Tahap selanjutnya yang akan anda lalui. Kesepakatan ini dapat diambil dengan
dua cara yang berbeda, tergantung masing-masing kebiasaan di daerah tersebut.
Cara yang pertama melalui calon pasangan anda. Yakni calon pasangan anda memberitahu kepada
keluarganya. Hal
ini dilakukan untuk menghindari rasa malu atau minder kepada keluarga calon
pasangan anda. Misalnya karena anda tidak mampu menyanggupi permintaan hantran
mereka. Maka jika kesepakatan calon kedua mempelai diterima oleh pihak wanita,
hantaranpun akan dilakukan pada hari yang telah disepakati juga.
Namun
jika tidak disetujui, maka ada dua kemungkinan
yang terjadi, menunggu hingga sang pria mampu menyanggupi permintaan
pihak wanita, atau tidak melanjutkan proses pernikahan alias batal.
Cara
yang kedua dengan mempertemukan dua keluarga. Berarti belum ada kesepakatan antara
kedua calon mempelai disini. Jika dirasa permintaan dari pihak wanita
memberatkan atau terlalu besar, maka pihak pria dapat menawar untuk
menguranginya hingga tercapai titik
kesepakatan.
Namun
jika pihak pria tidak dapat menyanggupinya, berarti lamaran ditolak. Ini dapat menimbulkan rasa malu bagi pihak pria. Oleh sebab itu, sebaiknya
janganlah mempertemukan dua keluarga besar lebih dulu jika belum ada
kesepakatan bersama.
Hantaran
itu berupa uang sebagai bantuan kepada pihak wanita dalam penyelenggaraan
pesta pernikahan. Juga lemari, tempat tidur, perlengkapan sholat, perlengkapan
mandi, kosmetik, dan lain-lain. Jika calon suami tidak mau ribet, cukup
memberikan uang saja dengan harga yang dapat membeli itu semua.
Pesta
Pernikah
Acara
sakral ini menjadi pembuka diadakannya pesta pernikahan, yaitu ijab dan qobul.
Setelah saksi mengucapkan kata “sah”, barulah pesta pernikahan dimulai. Selamat
membuka lembaran baru.
Semoga
bermanfaat
0 Comments:
Posting Komentar