Siswa Agresif di Kelas, Begini Menindaknya
Keadaan siswa dengan jumlah kurang lebih tiga puluh orang dalam satu kelas, tentu tidak semua siswa dengan perangai yang sama. Mereka pasti berbeda. Ada yang pendiam, ramah, lasak, sering ribut, sering bertanya, dan lain sebagainya.
Nah, siswa dengan sifat yang agresif biasa sering disebut “pengganggu” oleh teman-temannya. Ya, sifat lasak dan ingin menang sendiri membuatnya tak betah diam. Jika ada salah satu temannya yang menghalanginya, maka iapun tak mau diam. Akhirnya timbullah perkelahian.
Agresif adalah bersifat atau bernafsu ingin menyerang, begitu mengutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia. Dipandang dari sisi psikologi, agresif adalah kecenderungan ingin menyerang sesuatu yang mengecewakan, menghalangi, atau menghambat.
Bukan hanya dalam satu kelas, mungkin di kelas-kelas yang lain juga anda jumpai siswa dengan perangai seperti ini. Lantas, adakah cara atau kiat tertentu untuk menaklukkannya? Berikut beberapa tindakan yang dapat anda coba untuk menangani siswa ini. Semoga berhasil, ya!
Pertama, sesering mungkinlah menasehatinya. Sekeras apapun hati seseorang, adakalanya akan luluh oleh sebuah nasihat. Bisa saja nasihat pertama dan kedua yang anda berikan tak dihiraukan. Jangan pernah putus asa. Yakinlah bahwa ia akan mengingat nasihat itu walau ia sudah tamat sekalipun. Begitulah peran guru yang terus berharap tanpa lelah untuk kebaikan siswanya.
Kedua, temuilah ia setelah jam pelajaran usai. Setelah anda beri nasihat, mintalah padanya untuk datang ke ruangan anda. Tanyakan alasan mengapa ia melakukannya? Nah, saat ia menceritakannya, simaklah dan jangan potong ucapannya. Berikan solusi atas masalahnya agar ia tidak mengulangi perbuatannya lagi di kelas.
Ketiga, pilihlah kata-kata yang baik. Manusiawi memang, ketika seorang kesal dengan tingkah buruk orang lain, lantas marahlah pelampiasan utama. Mungkin kita sepakat bahwa keegoisan tidak bisa dilawan dengan keegoisan juga. Harus ada salah satu yang mengalah agar dapat menemukan solusi permasalahan. Bisa jadi dengan sikap mengalah itu, si egois tadi juga akan ikut mengalah.
Nah, kata-kata yang baik tidak akan muncul saat anda tengah marah. Oleh sebab itu, besarkanlah kesabaran anda saat menemui siswa agresif ini. Dengan begitu anda dapat mencari kata-kata yang baik untuk menasihatinya. Dengan kata-kata yang baik, akan meninggalkan kesan yang baik pula.
Keempat, jangan menyakiti perasaannya didepan teman-temannya. Silahkan anda marah dengan kelakuannya, karena itu hal yang manusiawi. Tapi ingat bahwa ia juga punya hati yang tak boleh anda sakiti. Apalagi kata-kata yang menyinggung perasaan itu anda ucapkan di depan teman-temannya, bisa-bisa ia tak mau bersekolah lagi.
Dan ingat bahwa ucapan yang menyakiti hatinya itu akan diingat terus bahkan hingga ia telah menyelesaikan pendidikannya. Secara tidak langsung anda telah menanamkan bibit kebencian padanya. Itu bukanlah peran seorang guru.
Terakhir, berkomunikasilah dengan kedua orangtuanya atau keluarganya. Tidak semua siswa agresif di kelas, begitu juga di rumah. Pasti ada sesuatu terjadi padanya. Jika dengan nasihat tak juga dapat mengubah tingkahnya, maka anda perlu melibatkan keluarganya supaya mereka juga tahu bagaimana keadaan anaknya di sekolah.
Kolaborasi ini tentunya wujud kerjasama antara pihak sekolah dengan keluarga siswa. Mudah-mudahan dari situ anda dapat mengambil jalan tengah atas permasalahan.
Semoga bermanfaat
0 Comments:
Posting Komentar