Sumber gambar: Pixabay |
Menguji
kemampuan siswa terhadap materi yang telah diajarkan adalah bagian dari proses
pembelajaran. Hal ini berguna untuk mengevaluasi pembelajaran di kelas.
Apakah
metode pengajaran yang selama ini diterapkan sudah cocok dengan apa yang
diinginkan siswa? Atau
materi yang disampaikan terlalu melewati batas pikir siswa. Dan hal-hal lain
yang menyangkut pencapaian belajar siswa dapat diketahui setelah mengadakan
ujian di kelas.
Nah, apa saja rambu-rambu yang harus diterapkan dalam pembuatan
soal ujian? Berikut ini beberapa hal yang dapat anda jadikan panduan membuat
soal ujian.
Pertama,
mengacu pada RPP yang telah dibuat. Setiap guru wajib memiliki RPP saat
mengajar. RPP ini bertujuan agar seorang guru yang mengajar, tidak “lari” dari
materi pelajaran, sesuai silabus yang ada.
Nah, biasanya dalam RPP tersebut
juga memuat dua atau tiga soal terkait bahasan materi yang diajarkan. Maka soal yang tertera dalam RPP tersebut dapat menjadi pilihan dalam pembuatan
soal.
Kedua,
pahami daya serap siswa dalam membaca soal. Guru seyogyanya tahu kemampuan
siswa dalam menyerap penjelasan materi yang diajarkan. Memang tidak setiap
anak dalam kelas itu dengan kemampuan “menangkap” pelajaran yang sama.
Tapi
biasanya perbedaan itu mencolok pada kelas yang berbeda, bukan pada satu kelas. Maka guru dapat merata-ratakan kemampuan siswa sebagai acuan dalam pembuatan soal.
Jika guru menjadikan kelas “pintar” sebagai ukuran pembuatan soal, maka bisa
dipastikan hanya dua puluh persen saja tercapainya target yang diinginkan dari
jawaban siswa.
Sebaiknya
guru juga memikirkan siswa yang mempunyai daya serap pelajaran yang lemah, agar
dapat menyederhanakan lagi soal yang dibuat. Jadi semua siswa dapat menjawab
soal ujian.
Ketiga,
berekspresi dengan soal “liar”. Jawaban yang diharapkan siswa tidak harus
sesuai dengan yang ada di buku. Jauh lebih baik jika guru mampu memancing
imajinasi dan nalar siswa keluar dari tulisan di buku. Namun masih tetap dalam
materi yang sama. Misalnya mengambil contoh dari kegiatan sehari-hari yang sering
terjadi di masyarakat.
Keempat,
memberi kisi-kisi soal yang akan diujikan. Satu minggu sebelum tanggal ujian
tiba, guru wajib memberikan kisi-kisi soal. Ini bertujuan agar siswa dapat
menyiapkan diri untuk menghadapi ujian dengan baik. Kisi-kisi ini memuat judul
besar dari materi yang diambil. Juga submateri tertentu yang masuk dalam soal
ujian.
Kelima,
pilihlah sub materi yang mudah. Ingat bahwa tidak semua siswa dengan kemampuan
menjawab soal yang baik. Ada juga yang tidak sanggup mengerjakan soal ujian.
Nah, biasanya masing-masing lembaga pendidikan mempunyai regulasi tersendiri
dalam hal ini. Mereka akan menetapkan berapa persen untuk soal yang sulit,
sedang, dan mudah.
Maka berilah soal sulit yang mampu dijawab siswa. Bukan soal sulit yang tidak mampu dijawab siswa. Ketidakmampuan siswa menjawab soal adalah bukti kegagalan guru dalam mengajar di kelas, atau kegagalan siswa dalam belajar. Perlu adanya evaluasi ulang terhadap cara mengajar guru atau cara belajar siswa.
Maka berilah soal sulit yang mampu dijawab siswa. Bukan soal sulit yang tidak mampu dijawab siswa. Ketidakmampuan siswa menjawab soal adalah bukti kegagalan guru dalam mengajar di kelas, atau kegagalan siswa dalam belajar. Perlu adanya evaluasi ulang terhadap cara mengajar guru atau cara belajar siswa.
Semoga bermanfaat.
0 Comments:
Posting Komentar