Sumber gambar: Pixabay |
Kekhawatiran
akan diterima atau ditolak oleh pihak keluarga wanita, acap menyita pikiran
seorang lajang. Beralasan belum punya pengalaman, membuat mental menjadi lemah
menghadapi calon mertua. So don’t worry, anda
dapat belajar dari pengalaman orang lain atau mencari pengetahuan dari berbagai
sumber.
Berikut
beberapa kita yang dapat kalian lakukan sebagai persiapan diri:
Pertama, pastikan dulu bahwa telah ada
kesepakatan antara anda dan dia. Setelah itu, janjikanlah datang ke rumahnya untuk menemui orangtuanya.
Kedua,
datang tepat waktu atau sedikit lebih awal. Hindari telat, karena dapat
menimbulkan keraguan bagi mereka. Yah, sebagaimana anda bertamu,
tunjukkanlah kesan yang sopan melalui pakaian dan sikap, seperti menyalamnya
dan menanyakan kabar. Ajaklah ngobrol ringan selama 5 sampai 10 menit untuk
menghangatkan suasana.
Ketiga,
katakan niat baik anda bahwa anda akan menikahi putrinya. Misalnya “Maksud
kedatangan saya kesini untuk meminta izin pada Bapak bahwa saya ingin menikahi
putri Bapak”. Jika orangtuanya sudah mengenal anda, biasanya ia tidak banyak
memberikan pertanyaan. Hanya simbolis saja.
Tapi jika belum terlalu mengenal anda, maka persiapkanlah jawaban yang bijaksana. Disini, sang ayah akan melihat kesungguhan anda. Sudah pasti ia akan
berpikir untuk kebaikan anaknya berumah tangga kelak. Misalnya seperti, apakah
anda dapat membahagiakan anaknya atau tidak. Jika ya, maka dengan apa?
Tidak
ada janji muluk dan gengsi disini. Lebih baik mengatakan apa adanya daripada
menimbulkan kisruh dikemudian hari. Nah, apa saja bentuk pertanyaan yang sering
muncul? Biasanya seputar asal-usul keluarga anda, tempat tinggal anda, dan
pekerjaan anda. Maka, jawablah dengan sebenarnya, jangan mengada. Nilai yang
dilihat mereka adalah kemauan bekerja dan pekerjaan itu halal.
Selanjutnya
ia akan bertanya “apakah sudah mengenal putri saya?” maka, jika anda bertemu
secara “dijodohkan”, katakan bahwa anda mengenalnya dari siapa, kapan, dan
dimana. Pertanyaan selanjutnya seperti; Bagaimana jika putri
saya tidak pandai memasak? Bagaimana jika putri saya lebih banyak tidur?
Bagaimana jika putri saya pemalas?
Maka anda dapat memilih jawaban, seperti, keterampilan memasak itu dapat dipelajari, atau tidur
untuk istirahat karena lelah, ya, itu biasa. Atau katakan bahwa jika seseorang
lelah juga tak sanggup mengerjakan pekerjaan rumah tangga, dan tidur lebih
baik. Setiap orang punya rasa malas, mungkin
di saat lelah atau penat.
Begitulah kira-kira. Sebisa mungkin
anda memilih jawaban dengan kata-kata yang baik. Kata-kata dari jawaban anda
menentukan bobot anda mata ayahnya.
Biasanya
setelah itu ia akan memanggil putrinya untuk menanyakan kesediaannya. Jika
anaknya bersedia, berarti lamaran anda diterima. Atau, anda diharuskan untuk
menunggu. Misalnya sang ayah akan mengatakan “saya akan tanyakan dulu pada
putri saya”.
Jika begini, maka tanyakan lagi kapan anda bisa tahu jawabannya. Misalnya dengan mengatakan “Baik, Pak! Kira-kira kapan saya bisa kembali lagi kesini, Pak?” atau kata-kata yang semacamnya.
Setelah itu jangan langsung beranjak
pulang. Luangkan waktu sekitar 5 sampai 10 menit untuk berbasa basi sebentar.
Biasanya ia akan mempersilahkan anda untuk minum dulu, atau makan panganan
ringan yang telah disuguhkan. Tanyalah hal-hal yang ringan dan jangan terkesan
mengintrogasi balik.
Ada
cara lain yang anda tidak perlu repot mempersiapkan mental dan jawaban yang
menguras olah pikir. Cukup datang bersama keluarga anda untuk melamar gadis
pujaan anda. Biasanya keluarga akan membawa salah satu orang dari keluarga yang
piawai dalam pembicaraan ini.
Tapi ada juga yang membuat ini sebagai tahap
selanjutnya setelah anda mendapat izin dari pihak keluarga pasangan anda. Semoga bermanfaat.
0 Comments:
Posting Komentar