Informasi Dan Edukasi

Jumat, 09 Agustus 2019

Pria Lajang, Begini Menghadapi Calon Mertua Saat Akan Melamar Putrinya

Sumber gambar: Pixabay

Kekhawatiran akan diterima atau ditolak oleh pihak keluarga wanita, acap menyita pikiran seorang lajang. Beralasan belum punya pengalaman, membuat mental menjadi lemah menghadapi calon mertua. So don’t worry, anda dapat belajar dari pengalaman orang lain atau mencari pengetahuan dari berbagai sumber.

Berikut beberapa kita yang dapat kalian lakukan sebagai persiapan diri: 

Pertama, pastikan dulu bahwa telah ada kesepakatan antara anda dan dia. Setelah itu, janjikanlah datang ke rumahnya untuk menemui orangtuanya.

Kedua, datang tepat waktu atau sedikit lebih awal. Hindari telat, karena dapat menimbulkan keraguan bagi mereka. Yah, sebagaimana anda bertamu, tunjukkanlah kesan yang sopan melalui pakaian dan sikap, seperti menyalamnya dan menanyakan kabar. Ajaklah ngobrol ringan selama 5 sampai 10 menit untuk menghangatkan suasana.

Ketiga, katakan niat baik anda bahwa anda akan menikahi putrinya. Misalnya “Maksud kedatangan saya kesini untuk meminta izin pada Bapak bahwa saya ingin menikahi putri Bapak”. Jika orangtuanya sudah mengenal anda, biasanya ia tidak banyak memberikan pertanyaan. Hanya simbolis saja.

Tapi jika belum terlalu mengenal anda, maka persiapkanlah jawaban yang bijaksana. Disini, sang ayah akan melihat kesungguhan anda. Sudah pasti ia akan berpikir untuk kebaikan anaknya berumah tangga kelak. Misalnya seperti, apakah anda dapat membahagiakan anaknya atau tidak. Jika ya, maka dengan apa?

Tidak ada janji muluk dan gengsi disini. Lebih baik mengatakan apa adanya daripada menimbulkan kisruh dikemudian hari. Nah, apa saja bentuk pertanyaan yang sering muncul? Biasanya seputar asal-usul keluarga anda, tempat tinggal anda, dan pekerjaan anda. Maka, jawablah dengan sebenarnya, jangan mengada. Nilai yang dilihat mereka adalah kemauan bekerja dan pekerjaan itu halal.

Selanjutnya ia akan bertanya “apakah sudah mengenal putri saya?” maka, jika anda bertemu secara “dijodohkan”, katakan bahwa anda mengenalnya dari siapa, kapan, dan dimana. Pertanyaan selanjutnya seperti; Bagaimana jika putri saya tidak pandai memasak? Bagaimana jika putri saya lebih banyak tidur? Bagaimana jika putri saya pemalas?

Maka anda dapat memilih jawaban, seperti, keterampilan memasak itu dapat dipelajari, atau tidur untuk istirahat karena lelah, ya, itu biasa. Atau katakan bahwa jika seseorang lelah juga tak sanggup mengerjakan pekerjaan rumah tangga, dan tidur lebih baik. Setiap orang punya rasa malas, mungkin di saat lelah atau penat. 

Begitulah kira-kira. Sebisa mungkin anda memilih jawaban dengan kata-kata yang baik. Kata-kata dari jawaban anda menentukan bobot anda mata ayahnya.

Biasanya setelah itu ia akan memanggil putrinya untuk menanyakan kesediaannya. Jika anaknya bersedia, berarti lamaran anda diterima. Atau, anda diharuskan untuk menunggu. Misalnya sang ayah akan mengatakan “saya akan tanyakan dulu pada putri saya”. 

Jika begini, maka tanyakan lagi kapan anda bisa tahu jawabannya. Misalnya dengan mengatakan “Baik, Pak! Kira-kira kapan saya bisa kembali lagi kesini, Pak?” atau kata-kata yang semacamnya. 

Setelah itu jangan langsung beranjak pulang. Luangkan waktu sekitar 5 sampai 10 menit untuk berbasa basi sebentar. Biasanya ia akan mempersilahkan anda untuk minum dulu, atau makan panganan ringan yang telah disuguhkan. Tanyalah hal-hal yang ringan dan jangan terkesan mengintrogasi balik.

Ada cara lain yang anda tidak perlu repot mempersiapkan mental dan jawaban yang menguras olah pikir. Cukup datang bersama keluarga anda untuk melamar gadis pujaan anda. Biasanya keluarga akan membawa salah satu orang dari keluarga yang piawai dalam pembicaraan ini. 

Tapi ada juga yang membuat ini sebagai tahap selanjutnya setelah anda mendapat izin dari pihak keluarga pasangan anda. Semoga bermanfaat.

Share:

0 Comments:

Posting Komentar

Statistik Pengunjung