Informasi Dan Edukasi

Sabtu, 10 Agustus 2019

Punya Teman Kantor yang "Baper"? Begini Menyikapinya

Sumber gambar: Pixabay

Bawa perasaan alias baper menjadi sebutan bagi orang yang bersifat sensitif. Mungkin anda bermaksud untuk membuat obrolan lebih hangat dengan memasukkan beberapa kata-kata canda kepada teman. Tapi apakah teman anda menganggapnya demikian? Belum tentu.

Teman yang baper biasanya akan diam saat kata candaan itu menyindirnya. Sikapnya akan berubah menjadi tak lagi bersahabat seperti semula. Bisa jadi ia akan terus menyimpan kata-kata yang menyakitkan hatinya itu karena tak mudah baginya untuk melupakannya. Sifat ini biasanya banyak dimiliki oleh wanita.

Bagaimana jika teman sekantor anda adalah seorang yang ‘baper?’ tentu ini akan menjadikan suasana kerja tidak kondusif. Bisa jadi rekan kerja anda menjadi jutek karena tanpa sengaja anda menyakiti hatinya. 

Lantas bagaimana sikap yang harus kita perbuat untuk menghadapinya? Berikut beberapa kita dari saya,

Pertama, pintarlah memilih kata-kata saat berkomunikasi. 

Seorang ‘baper’ begitu sensitif dengan kata-kata sindiran. Pilihlah kata-kata yang aman dalam berbicara. Tidak menyudutkannya dan berusaha untuk menghindari kata-kata yang terkesan mengejeknya.

Kedua, perlakukan dia dengan beda. 

Tidak menutup kemungkinan juga bahwa sifat baper ini dimiliki oleh pria. Jika biasanya anda ngomong blak-blakan atau apa adanya, maka saat menemui rekan kerja seperti ini, sebaiknya berbeda. Ketersinggunannya dapat berdampak buruk pada kinerja. Bukan hanya individu, tapi mencakup semua divisi dalam kantor tersebut.

Ketiga, ucapkan maaf saat sadar bahwa anda menyakiti hatinya. 

Kata “maaf” adalah suatu yang ringan diucapkan dan memiliki manfaat yang besar, yaitu mampu mendamaikan sebuah perkara maupun perselisihan karena kesalahpahaman. Jangan enggan untuk meminta maaf, agar terjalin komunikasi yang baik seterusnya.

Bisa jadi waktu anda lebih banyak di kantor daripada di rumah. Bahkan tidak sedikit yang pulang hingga malam hari untuk menyelesaikan pekerjaan yang tak bisa ditangguhkan. Pulang ke rumah hanya untuk istirahat dan esok paginya harus berangkat kembali ke kantor. Artinya bahwa lebih banyak anda bertatap muka dengan rekan kerja anda daripada keluarga di rumah.

Oleh sebab itu, jalinlah kerjasama dan komunikasi yang baik terhadap sesama rekan kerja. Inilah yang akan membuat anda nyaman dalam bekerja di suatu tempat. Salah satu alasan mengapa seorang pegawai mengundurkan diri dari tempat ia bekerja karena adanya ketidaknyamanan hati.

Semua bermula dari rasa peduli kita terhadap sesama. Saling empati dan kerjasama yang baik adalah kunci kenyamanan dalam bersosialisasi. 

Semoga bermanfaat.

Share:

0 Comments:

Posting Komentar

Statistik Pengunjung