Informasi Dan Edukasi

Senin, 16 September 2019

“Parents Gathering,” Solusi Menyamakan Persepsi Antara Sekolah dengan Wali Siswa

Sumber gambar: Pixabay

Sekolah adalah salah satu sarana pendidikan bagi anak anak. Setiap wali siswa tentu ingin mengetahui perkembangan anaknya di sekolah. Baik buruk perilakunya atau perkembangan akademisnya. Berita dari sekolahpun menjadi suatu kebutuhan bagi wali siswa. Acap terjadi penyampaian informasi yang tak sesuai, baik dari siswa kepada orangtuanya maupun siswa kepada gurunya, dengan maksud untuk kepentingan diri sendiri.

Misalnya siswa yang telat hadir ke sekolah. Ketika ditanya, ia beralasan bahwa orang tuanya lama mengantarnya ke sekolah. Padahal, ia terlambat bangun tidur. Atau, siswa yang mengadu kepada orang tuanya bahwa gurunya telah menyetrapnya disebabkan gurunya tak suka padanya. Padahal, ia mendapat hukuman dari gurunya karena kesalahannya.

Ketidaksesuaian informasi ini tentu memicu timbulnya buruk sangka, baik guru ataupun wali siswa. Guru dapat menyangka bahwa wali siswa tidak mendukung sekolah, atau wali siswa bisa jadi malah mempercayai aduhan anaknya yang salah. Tentu hal ini dapat berujung pada kemarahan.

Contoh lain yang pernah saya alami. Satu semester telah berlalu. Sebagian besar siswa kelas tujuh telah menyerahkan ijazah SD-nya ke pihak sekolah untuk keperluan sekolah, seperti pencatatan nomor ijazah. Namun masih ada siswa yang belum mengumpulkannya. Lantas petugas tata usaha menanyakan kepada sebagian kecil siswa tersebut. Wajar, karena sebagian besarnya sudah menyerahkan.

Siswa melapor kepada orangtuanya bahwa pihak sekolah telah memaksanya agar menyerahkan ijazah. Mereka takut untuk datang ke sekolah jika belum menyerahkan ijazah. Disangka ilegal atau lainnya. Tentu orangtua akan berpikir tidak baik ke pihak sekolah, karena telah memaksa si anak.

Padahal pihak sekolah hanya menanyakan, dan jika telah diambil dari sekolah dasarnya, agar segera menyerahkan kepada pihak sekolah. Karena pernah terjadi, siswa kelas sembilan masih belum menyerahkan ijazah. Tentu ini akan merepotkan sekolah dalam mengikutkannya pada Ujian Nasional. Setelah diusut, ternyata siswa tersebut masih punya kewajian yang belum diselesaikan di sekolah tempat ia mengambil ijazah.

Parents Gathering adalah sebuah kegiatan mempertemukan orangtua siswa dengan pihak sekolah, baik guru maupun wali kelas. Rangkaian acaranya seperti menyampaikan arah dan tujuan sekolah, mendengar keluhan orang tua, pengajian, kegiatan outdoor, prasmanan, dan lain-lain.

Sekolah bebas menentukan acaranya. Intinya adalah menjalin komunikasi yang baik. Kegiatan ini dapat dijadikan agenda bulanan, trimester, semester atau tahunan. Tujuannya untuk memudahkan komunikasi, mempererat rasa kekeluargaan dan meluruskan kesalahpahaman.

Dalam kegiatan parents gathering inilah wali siswa mengenal lebih dekat wali kelas atau guru yang mengajar anaknya secara santai. Sehingga jika ada informasi apapun dari siswa, maka orang tua dapat langsung menghubungi wali kelas atau guru untuk klarifikasi lebih lanjut.

Begitu juga sebaliknya, guru akan mengklarifikasi informasi yang didapat dari siswa kepada orang tuanya. Ini merupakan solusi untuk meluruskan kesalahpahaman informasi, juga menyamakan persepsi antara pihak sekolah dengan wali siswa. Semoga bermanfaat
Share:

0 Comments:

Posting Komentar

Statistik Pengunjung