Perlunya Menjaga Privasi Siswa
Sumber gambar: Pixabay |
Guru bukan hanya berfungsi sebagai pendidik, tapi guru
juga merupakan konselor bagi siswanya. Ya, setiap guru tentu pernah
mengalaminya. Memiliki siswa yang berkelakuan tidak baik, katakanlah seperti; ngobrol
dalam kelas saat guru menerangkan, atau bolos mata pelajaran, atau berkelahi,
dan lain-lain.
Mengetahui masalah siswa sudah menjadi makanan guru.
Malah jika guru tidak tahu masalah yang tengah dialami siswa, ini dapat
menimbulkan pertanyaan, artinya bahwa guru kurang peka terhadap siswa. Guru
butuh informasi tentang siswa. Karena informasi itu akan mempermudah kinerjanya
mengajar di kelas.
Apa hubungannya informasi siswa dengan kinerja guru?
Dengan mengetahui kondisi siswa minimal delapan puluh persen, guru akan tahu metode
belajar apa yang baik untuk diterapkan kepada siswa. Tidak semua siswa sama
dalam memahami materi pembelajaran. Ada yang harus diulang beberapa kali baru
bisa paham. Ada juga yang mudah menangkap penjelasan guru.
Tindakan mencari informasi tentang siswa ini dapat
berwujud konseling. Bagaimana siswa merasa nyaman menceritakan kondisinya
kepada guru. Salah satunya dengan menjaga privasi siswa. Mereka akan berkata
jujur jika anda bisa dipercaya, namun jika anda tidak bisa menjaga privasi
mereka, alamat berbohonglah yang mereka lakukan untuk menyelamatkan diri.
Tentu hal ini bukanlah yang kita inginkan. Lantas,
sebatas mana guru menjaga privasi siswa? Sebelum menanjak ke langkah
selanjutnya, baiknya kita perlu tahu apa yang dimaksud dengan privasi itu sendiri.
Menurut KBBI, privasi adalah suatu kebebasan atau
keleluasaan pribadi. Ranah privasi seseorang seperti sebuah gembok yang hanya
ia sendiri pemilik kuncinya. Maka jika anda diizinkan untuk membuka gemboknya,
jagalah amanahnya dengan tidak memberikan kunci itu kepada selain pemiliknya.
Artinya bahwa janganlah pernah memberitahukan
masalahnya kepada siapapun, kecuali kepada orang-orang yang punya kepentingan
terhadapnya. Misalnya anda adalah wali kelasnya, kemudian ada seorang guru yang
mengeluhkan salah satu siswa anda, seperti tentang cara belajarnya yang tidak
baik, atau sikapnya yang kurang baik.
Nah, disini anda dapat memberikan pengertian kepada
guru tersebut terkait informasi yang berkenaan dengan siswa tersebut. Sebatas
kendala yang dihadapi saja tidak lebih dari itu. Karena masalah yang dialami
siswa bukanlah untuk konsumsi publik, namun masalah mereka adalah tanggung
jawab anda sebagai pendidik.
Mereka juga seperti anda, yang tak ingin ranah
privasinya diketahui khalayak ramai. Bagaimana perasaan anda jika tahu ada
orang yang menceritakan keburukan anda tanpa ada ketahui sebelumnya? Tentu rasa
kecewa yang besar yang anda rasakan. Anda juga tidak lagi percaya untuk
mengungkap cerita dengannya. Begitulah jika kepercayaan itu sudah tak lagi dipegang.
Mudah-mudahan orang akan menjaga privasi anda jika
anda juga berlaku yang sama. Namun sebaliknya, jika anda tak menjaganya, alamat
hal yang sama juga akan anda terima.
0 Comments:
Posting Komentar